Khanza N' Radja Blog: December 2012

Thursday, December 13, 2012

Bayi Lahir Caesar Lebih Beresiko Mengalami Alergi

Bagi ibu hamil yang melahirkan dengan cara normal, anak Anda dipastikan tidak mengalami alergi apapun saat masih bayi, anak-anak hingga dewasa. Hal ini berbeda dengan wanita yang melahirkan secara caesar. Bayi yang dilahirkan secara normal, dapat dipastikan resiko untuk mengalami alergi kemungkinannya akan lebih kecil dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar.

Sebagaimana yang di ungkapkan oleh Dr. dr. Ario SpPD-KAI, Wakil Ketua Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XXV Ilmu Penyakit dalam FK Unair-RSU dr Soetomo bahwa sekitar 50% ibu hamil yang melahirkan secara operasi caesar, bayi yang dilahirkan rawan mengalami alergi. Hal ini tentu berbeda dengan ibu hamiulyang melahirkan secara normal tanpa caesar.

Masih menurut Dr. dr. Ario SpPD-KAI, secara tekhnis bayi yang dilahirkan secara normal akan melalui beberapa bagian organ dalam dari tubuh sang ibu. Karena logika nya apabila ibu melahirkan normal, maka sang bayi menghirup lendir, darah maupun air ketuban sangat mungkin terjadi.

Akan tetapi sebenarnya karena peristiwa tersebut justru akan membuat tubuh sang bayi memiliki kekebalan, diantaranya kebal terhadap alergi. "Bisa dibayangkan ketika sang bayi melalui tahap atau proses keluarnya dari rahim, sang bayi akan menelan ketuban yang dianggap sebagai kuman maupun mikroba. Namun justeru mikroba ini mengandung probiotik yang memiliki fungsi sebagai salah satu untuk ketahanan tubuh sang bayi.

Proses Melahirkan Alami Lebih Baik Untuk Jangka Panjang

Pada umumnya para calon ibu merasa khawatis disaat akan menjalani proses melahirkan, sehingga tak jarang diantara merela memlih untuk melahirkan anaknya dengan memilih operasi caesar dengan maksud agar ibu tidak mengalami rasa sakit apabila melahirkan secara normal.

Padahal, dari sbuah penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli di Taiwan, mengungkap bahwa ibu yang menjalani proses melahirkan dengan cara operasi caesar kemungkinan mengalami trauma pada ibu lebih besar, sehingga hal ini akan menyebabkan depresi dibandingkan apabila sang ibu melahirkan melalui proses persalinan normal.

Para peneliti juga menyatakan, kemungkinan sang ibu mengalami depresi ini ditimbulkan oleh proses pemulihan pasca operasi caesar akan memakan waktu lebih lama jika dibandingkan dengan proses melahirkan yang dilakukan secara normal. Depresi ini juga diakibatkan karena sang ibu merasa gagal dirinya tidak mampu untuk melahirkan secara alami.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Nasional Yang - Ming, Taiwan. kepada 10,000 lebih ibu melahirkan. dan hasilnya, para ibu yang menjalani proses melahirkan secara alamiah presentasenya sepertiga lebih sedikit kemungkinan ia akan mengalami depresi setelah melahirkan.

Disamping itu, dari penelitian yang sama juga dinemukan bahwa, kelompok ibu yang melakukan proses persalinan melalui operasi caesar, sebanyak 48% lebih sangat mungkin akan mengalami depresi apabila mereka merencanakannya terlebih dahulu atau memutuskan untuk menjalani proses caesar bukan karena prosedur darurat.

Sedangkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh National Childbirth Trust, Inggris juga mengungkap bahwa satu diantara empat bayi yang lahir di Inggris dengan jalan operasi caesar, jumlah ini mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan pada awal tahun 1990an.

Dari data kesehatan Inggris, satu dari sepuluh ibu melahirkan melalui caesar yang direncanakan, biasanya karena alasan kesehatan. Tapi, sekitar tujuh persen dilakukan atas permintaan pasien. Sering kali karena mereka takut melahirkan secara alami, memiliki trauma melahirkan sebelumnya atau ingin merasa nyaman karena persalinan telah dijadwalkan sebelumnya.