Khanza N' Radja Blog

Tuesday, January 29, 2013

Video Bagaimana cara aman menggendong bayi.

Video Bagaimana cara aman menggendong bayi.

Beberapa Gejala atau Tanda Awal Pertumbuhan Gigi pada Bayi

Masa pertumbuhan gigi pada setiap bayi akan berbeda-beda, pada umumnya di mulainya pertumbuhan gigi pada bayi ketika mencapai usia 4 bulan sampai 6 bulan, namun tidak jarang pula diantara beberapa bayi ada yang perumbuhan gigi nya lebih cepat dan ada pula yang lebih dari usia diatas.

Kita sebagai orang tua tidak dapat memprediksi kapan gigi si kecil akan mulai tumbuh. Akan teteapi ada beberapa tanda tanda awal yang menunjukkan awal dimulainya pertumbuhan gigi pada sang buah hati. Tanda-tanda ini pun beragam antara diantara bayi satu dengan yang lainnya, sebagian bayi akan menunjukannya dengan sering menangis karena ada merasa ada suatu perubahan yang tidak nyaman pada gusinya sehingga si kecil akan lebih rewel dengan sering menangis akibat pertumbuhan awal gigi nya. Bahkan didalam beberapa kasus yang ditemui ada bayi yang sering buang air (mencret -mencret) dan timbul demam, Namun beberapa bayi justru pertumbuhan giginya lebih awal dan tanpa adanya pertanda atau perubahan yang membuat anak menjadi rewel.

Dibawah ini Beberapa Gejala atau Tanda Awal Pertumbuhan Gigi pada Bayi

Mengeluarkan air liur.

Ini terjadi karena ketika proses pertumbuhan gigi akan merangsang keluarnya air liur melalui kelenjar lidahnya. Proses ini biasanya akan terjadi pada saat bayi berusia 10 minggu hingga 4 bulan.

Timbul Ruam Disekitar Dagu Bayi.

Karena sang bayi sering mengeluarkan air liur pada masa awal pertumbuhan gigi, hal ini biasanya akan menimbulkan terjadinya ruam pada bagian mulut, dagu dan juga disekitar leher bayi. Ini disebabkan terjadinya kontak langsung kulit bayi dengan air liur yang berlebihan tadi.

Untuk mengatasi hal ini , ibu dapat mengusap air liur bayi menggunakan sapu tangan yang lembut sehingga membantu meringankan kemungkinan terjadinta ruam pada kulit bayi, atau bisa juga dengan memakaikan krim kulit khusus bayi.

Bayi Mengalami Batuk.

dengan banyaknya air liur yang keluar akibat pertumbuhan gigi ini, bisa juga membuat bayi mengalami batuk. Apabila batuk ini tidak disertai dengan flu, alergi dan pilek, ibu tidak tidak perlu cemas karena masih dalam kondisi normal.

Jadi Sering Menggigit.

Pertumbuhan awal gigi pada bayi membuat si kecil merasa tidak nyaman pada gusinya sehingga terkadanng bayi kita mejadi lebih sering menggigit apapun, misalnya ketika bayi masih menyusui sering menggigit puting susu ibu dan juga menggigit jari.

Terjadi Peradanga.
Pertanda lain ketika awal pertumbuhan gigi bayi adalah terjadinya peradangan pada jaringan lunak gusi bayi, hal ini dapat menimbulkan rasa sakit pada gusi bayi walaupun terkadang pada beberapa bayi hal ini tidak berpengaruh sama sekali. Walaupun begitu, pada akhirnya bayi akan merasa terbiasa tidak menghiraukannya lagi.

Rewel.
Rasa sakit yang timbul akibat gigi baru nya menekan area gusi membuat beberapa bayi merasa tidak tenang dan menjadi rewel selama beberapa jam, namun beberapa bayi bahkan ada yang terus rewel dalam waktu untuk beberapa hari atau baberapa minggu.

Menolak untuk makan.
Bayi yang rewel akibat rasa tidak nyaman pada gusinya pada saat pertumbuhan awal gigi, tentu saja tidak bisa ditenangkan hanya dengan memberikan si kecil ASI atau dot. Tapi perlu ibu ketahui juga bahwa memberikan ASI justru bisa membuat gusi bayi terasa semakin sakit serasa. Oleh sebab itu bayi yang sedang tumbuh giginya menjadi lebih cengeng dan rewel. dan biasanya pada bayi yang sudah bisa makan makanan padat akan menolak untuk makan selama proses pertumbuhan ini.

Diare. Seperti yang dikemukakan diatas, diantara beberapa bayi banyak orang tua menemui fakta ketika awal pertumbuhan gigi pada bayi terjadi akan timbul juga pertanda selain yang sudah ditentukan oleh para ahli diantaranya bayi mengalami diare (mencret). namun proses ini terjadi biasanya hanya beberapa hari saja.

Mengalami Demam rendah.
Seperti halnya peradangan yang terjadi pada awal pertumbuhan gigi bayi yang membuat gusi bayi meradang membuat bayi mengalami demam rendah. Demam ini dapat ditangani dengan melakukan perawatan dan penanganan demam rendah pada bayi bisa juga melakukan konsultasi dengan dokter apabila demam berlangsung hingga 3 hari.

Bayi Terlihat Lemas.
Rasa tidak nyaman pada bayi akibat rasa sakit pada gusinya pada pertumbuhan awal gigi, membuat anak menjadi terlihat lemas.

Terjadi pendarahan pada gusi.
Tak jarang pula pertumbuhan awal gigi sang bayi dapat menyebabkan pendarahan pada area dibawah gusinya dan nampak berwarna kemerahan dan berbentuk gumapalan. Hal ini juga tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena akan sembuh dengan sendirinya namun apabila ibu cemas bisa membantu dengan memberikan kompres dingin.

Menarik-narik telinga / menggosok-gosokkan pipinya.
Pada proses pertumbuhan gigi bayi kadang juga sang bayi akan memperlihatkan tanda tanda dengan menarik narik telinganya atau menarik pipi dan juga dagu nya.

itulah Beberapa Gejala atau Tanda Awal Pertumbuhan Gigi pada Bayi semoga bermanfaat.

Mewarnai Gambar Huruf Alphabet

Pictures Gallery of coloring pictures alphabetic

alphabet -Coloring Pictures

alphabet-coloring-pages-03

alphabet-coloring-pages-03

kids-coloring-pictures-alphabet-coloring-pages-18.gif

coloring-pages > coloring-pictures > KIDS-COLORING-PICT

coloring-pages > coloring-pictures > KIDS-COLORING-PICT

COLORING ALPHABET FOR KIDS [1] (click image to zoom)

COLORING ALPHABET FOR KIDS [1] (click image to zoom)

alphabet coloring pages free

alphabet coloring pages free

kids-coloring-pictures-alphabet-coloring-pages-5.gif

coloring-pages > coloring-pictures > KIDS-COLORING-PICT

coloring-pages > coloring-pictures > KIDS-COLORING-PICT

alphabet-coloring-pages-05

alphabet-coloring-pages-05

kids-coloring-pictures-alphabet-coloring-pages-9.gif

Bayi Lahir Caesar Lebih Beresiko Mengalami Alergi

Bagi ibu hamil yang melahirkan dengan cara normal, anak Anda dipastikan tidak mengalami alergi apapun saat masih bayi, anak-anak hingga dewasa. Hal ini berbeda dengan wanita yang melahirkan secara caesar. Bayi yang dilahirkan secara normal, dapat dipastikan resiko untuk mengalami alergi kemungkinannya akan lebih kecil dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar.

Sebagaimana yang di ungkapkan oleh Dr. dr. Ario SpPD-KAI, Wakil Ketua Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XXV Ilmu Penyakit dalam FK Unair-RSU dr Soetomo bahwa sekitar 50% ibu hamil yang melahirkan secara operasi caesar, bayi yang dilahirkan rawan mengalami alergi. Hal ini tentu berbeda dengan ibu hamiulyang melahirkan secara normal tanpa caesar.

Masih menurut Dr. dr. Ario SpPD-KAI, secara tekhnis bayi yang dilahirkan secara normal akan melalui beberapa bagian organ dalam dari tubuh sang ibu. Karena logika nya apabila ibu melahirkan normal, maka sang bayi menghirup lendir, darah maupun air ketuban sangat mungkin terjadi.

Akan tetapi sebenarnya karena peristiwa tersebut justru akan membuat tubuh sang bayi memiliki kekebalan, diantaranya kebal terhadap alergi. "Bisa dibayangkan ketika sang bayi melalui tahap atau proses keluarnya dari rahim, sang bayi akan menelan ketuban yang dianggap sebagai kuman maupun mikroba. Namun justeru mikroba ini mengandung probiotik yang memiliki fungsi sebagai salah satu untuk ketahanan tubuh sang bayi.

Proses Melahirkan Alami Lebih Baik Untuk Jangka Panjang

Pada umumnya para calon ibu merasa khawatis disaat akan menjalani proses melahirkan, sehingga tak jarang diantara merela memlih untuk melahirkan anaknya dengan memilih operasi caesar dengan maksud agar ibu tidak mengalami rasa sakit apabila melahirkan secara normal.

Padahal, dari sbuah penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli di Taiwan, mengungkap bahwa ibu yang menjalani proses melahirkan dengan cara operasi caesar kemungkinan mengalami trauma pada ibu lebih besar, sehingga hal ini akan menyebabkan depresi dibandingkan apabila sang ibu melahirkan melalui proses persalinan normal.

Para peneliti juga menyatakan, kemungkinan sang ibu mengalami depresi ini ditimbulkan oleh proses pemulihan pasca operasi caesar akan memakan waktu lebih lama jika dibandingkan dengan proses melahirkan yang dilakukan secara normal. Depresi ini juga diakibatkan karena sang ibu merasa gagal dirinya tidak mampu untuk melahirkan secara alami.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Nasional Yang - Ming, Taiwan. kepada 10,000 lebih ibu melahirkan. dan hasilnya, para ibu yang menjalani proses melahirkan secara alamiah presentasenya sepertiga lebih sedikit kemungkinan ia akan mengalami depresi setelah melahirkan.

Disamping itu, dari penelitian yang sama juga dinemukan bahwa, kelompok ibu yang melakukan proses persalinan melalui operasi caesar, sebanyak 48% lebih sangat mungkin akan mengalami depresi apabila mereka merencanakannya terlebih dahulu atau memutuskan untuk menjalani proses caesar bukan karena prosedur darurat.

Sedangkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh National Childbirth Trust, Inggris juga mengungkap bahwa satu diantara empat bayi yang lahir di Inggris dengan jalan operasi caesar, jumlah ini mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan pada awal tahun 1990an.

Dari data kesehatan Inggris, satu dari sepuluh ibu melahirkan melalui caesar yang direncanakan, biasanya karena alasan kesehatan. Tapi, sekitar tujuh persen dilakukan atas permintaan pasien. Sering kali karena mereka takut melahirkan secara alami, memiliki trauma melahirkan sebelumnya atau ingin merasa nyaman karena persalinan telah dijadwalkan sebelumnya.