Ketahui Penyebab Keguguran dan Penanganannya - Bagi ibu hamil resiko keguguran adalah momok yang sangat menakutkan dan dikhawatirkan. Karena apabila ini terjadi, impian akan hadirnya si buah hati, serta harapan memiliki bayi yang mungil dan lucu sirna sudah apabila seorang ibu hamil mengalami keguguran. Belum lagi akibat yang ditimbulkan dari keguguran adalah rasa sakit, timbulnya stress hingga rasa trauma yang menghantui ibu yang mengalami kejaadian keguguran.
Untuk menghindari kejadian keguguran pada ibu hamil, maka sangatlah penting bagi ibu hamil untuk mengetahui faktor penyebab keguguran dan tanda – tanda akan terjadinya keguguran. Keguguran adalah proses keluarnya janin dari rahim ibu hamil atau disebut juga sebagai persalinan prematur sebelum bayi mampu untuk hidup dimana janin memiliki berat di bawah 500 gram.. Resiko keguguran mempunyai presentase antara 15 hingga 40% dari para ibu hamil, dan rata – rata keguguran terjadi disaat usia kandungan masih muda yaitu sebelum usia kehamilan mencapai 3 bulan yang presentasenya mencapai hingga 75%. Namun apabila ibu hamil telah melewati usia kehamilan diatas 3 bulan, resiko terjadinya keguguran akan lebih kecil.
Terdapat dua jenis keguguran yaitu; keguguran yang dikenali dan keguguran tidak dikenali. Keguguran yang dikenali terjadi pada wanita yang telah mengetahui dan membuktikan dirinya hamil. Sedangkan keguguran yang tidak dikenali, terjadi pada wanita yang belum mengetahui dirinya hamil. Ini dapat terjadi pada wanita yang menstruasinya datang sedikit terlambat dan mengira itu merupakan menstruasi biasa padahal telah terjadi keguguran.
Berikut beberapa faktor penyebab terjadinya keguguran pada ibu hamil :
• Terjadinya kelainan pada janin yang disebabkan oleh kelainan kromosom, yaitu terjadi pada saat berlangsungnya proses pembuahan didalam rahim (pembawa sifat di dalam inti sel yang diturunkan dari ayah dan ibu kepada anaknya). Hal ini mengakibatkan, embrio yang terbentuk dalam rahim menjadi cacat sehingga dikeluarkan tubuh ibu hamil.
• Ibu hamil mengalami kelainan pada tubuh, Misalnya kelainan pada sistem hormonal bisa berupa hormon prolaktin yang terlalu tinggi atau progesteron yang terlalu rendah, sistem kekebalan tubuh, infeksi menahun, dan penyakit berat yang diderita si ibu hamil.
• Adanya kelainan pada rahim. Kelainan yang paling umum terjadi adalah adanya miom (tumor jaringan otot) yang dapat mengganggu pertumbuhan embrio. kelainan lain yaitu rahim terlalu lemah sehingga tidak mampu menahan berat janin yang sedang berkembang. Kehamilan dalam rahim yang terlalu lemah biasanya hanya mampu bertahan hingga akhir trimester pertama.
• Penyebab lain adalah karena ibu hamil mengalami infeksi, seperti terinfeksi virus TORCH, HIV, Hepatitis dan sebagainya.
• Gaya Hidup Seorang wanita perokok, gemar mengkonsumsi minuman keras, mengalami obesitas, kekurangan berat badan, dapat memiliki gangguan hormon yang berakibat gangguan kehamilan. Wanita dengan gaya hidup tersebut mempunyai resiko keguguran lebih tinggi.
Pada umumnya sebelum terjadinya keguguran, terdapat beberapa tanda yang menunjukkan gejala yang tidak betul pada proses kehamilan, Tanda - tanda terjadinya keguguran :
Mengalami Perdarahan - Perdarahan pada wanita hamil merupakan tanda yang paling umum dijumpai. Perdarahan yang terjadi dapat berupa bercak-bercak yang berlangsung dalam waktu yang lama hingga mengalami perdarahan hebat. Terkadang terdapat bagian jaringan rahim yang robek dan ikut keluar bersamaan dengan keluarnya darah. Seperti, bagian dari jaringan dinding rahim yang terkoyak atau kantung ketuban yang robek.
Mengalami Rasa Nyeri Pada Bagian Bawah Perut - Tanda ini biasanya terjadi dalam waktu cukup lama. rasa sakit juga dapat terjadi di bagian bawah panggul, selangkangan, dan daerah sekitar alat kelamin. Rasa nyeri ini terjadi beberapa jam hingga beberapa hari setelah muncul gejala perdarahan.
Setelah mengalami keguguran sangat diperlukan penanganan yang baik agar kondisi tubuh sang ibu cepat sembuh dan kembali kepada kondisi normal.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan, apabila ibu hamil telah mengalami keguguran.
1. Beristirahatlah Yang Cukup.
Karena dengan beristrirahat yang cukup akan berguna untuk mengurangi kelelahan pada tubuh dan mengatasi tekanan psikologis yang terjadi setelah dilakukan kuret.Kuret adalah proses pembersihan dari sisa jaringan yang terdapat dalam rahim. Pemulihan kondisi tubuh tersebut sangat tergantung pada usia kehamilan, atau ada tidaknya komplikasi saat tindakan. Pada umumnya, Apabila tidak terjadi komplikasi saat pemulihannya membutuhkan waktu antara 1 hingga 2 minggu.
Dalam melakukan istirahat untuk pemulihan tersebut tidak perlu beristirahat total hanya di tempat tidur. Istirahat dapat diperpanjang sesuai saran dokter, bila ada gejala infeksi atau pendarahan setelah tindakan kuret. Sebaiknya tetap melakukan aktivitas seperti biasanya. Sehingga diharapkan, peredaran darah akan berjalan lancar dan bentuk rahim akan segera kembali normal seperti sediakala. Namun, hindari aktivitas yang terlalu banyak membutuhkan tenaga.
2. Melakukan komunikasi dengan pasangan
Ibu yang mengalami keguguran sebaiknya jangan terlalu larut dalam kesedihan dan menyalahkan diri sendiri, karena belum tentu penyebabnya berasal dari ibu oleh karen itu lakukanlah komunikasi yang baik dengan pasangan anda, apa rencana anda selanjutnya.
3. Merencanakan untuk hamil kembali
Menurut para ahli masa yang baik untuk hamil kembali adalah menunggu paling tidak satu kali siklus haid. Namun, setelah keguguran kesuburan akan segera datang dalam waktu antara dua hingga empat minggu. Hal ini berbeda dengan wanita yang baru melahirkan dan menyusui, di mana terjadi pengeluaran hormon prolaktin (hormon untuk menyusui) yang dapat menghambat kesuburan.
4. Lakukan pemeriksaan ke dokter
Bagi yang merencanakan kehamilan berikut, segera lakukan pemeriksaan ke spesialis kandungan. Terutama, untuk yang telah mengalami keguguran sedikitnya dua kali secara beruntun. Semakin sering terjadi keguguran berulang, maka risiko untuk keguguran pada kehamilan berikutnya cukup tinggi. Umumnya dokter akan melakukan pemeriksaan bentuk rahim, serta mengevaluasi kondisi hormonal dan sistem kekebalan tubuh Anda.
5. Memasang alat kontrasepsi
Jika Anda tak ingin cepat-cepat hamil lagi, segera pasang alat kontrasepsi. Bahkan, bila perlu langsung setelah kuret. Alat kontrasepsi dapat langsung dipasang atau diberikan seusai tindakan kuret, tak perlu menunggu hingga masa menstruasi tiba. Alat atau jenis kontrasepsi yang dapat diberikan setelah keguguran adalah Pil KB, suntik, susuk atau alat kontrasepsi dalam rahim (spiral).
6. Waspadai demam Bila setelah kuret.
Apabila ibu mengalami keguguran dan menjalani kuret biasanya akan mengalami demam dan menggigil, sakit sekitar perut, kram atau sakit punggung, mengalami pendarahan berlebihan atau terdapat pengeluaran cairan dari vagina yang berbau busuk, segeralah kembali ke dokter. Jangan ditunda. Siapa tahu telah terjadi komplikasi.
Dari berbagai sumber.