Wednesday, October 17, 2012

Mengenai Cairan Ketuban Ibu Hamil

Mengenai Cairan Ketuban Ibu Hamil - Saat ibu hamil menjalani pemeriksaan kehamilan di dokter kandungan, biasanya kita dapat mengetahui volume air dari ketuban yang ada di dalam rahim. Fungsi dari cairan ini adalah untuk menjaga kelangsungan hidup bagi calon bayi yang didalam kandungan dimana cairan ketuban ini menjaga janin dari terjadinya benturan pada saat ibu hamil melakukan melakukan pergerakan saat beraktifitas setiap harinya. Selain itu cairan ketuban juga mempunyai fungsi untuk menjaga suhu didalam kandungan agar tetap normal, serta membantu mendorong tumbuh kembang organ tubuh calon bayi.

Jumlah atau volume cairan ketuban ini akan terus meningkat mengikuti bertambahnya usia kehamilan sang ibu, dan menjelang proses kelahiran volume cairan ketuban akan menyusut, menurut seorang spesialis obstetri dan ginekologi di California amerika serikat, Jeanne A. Conry, MD, PhD,  "Cairan ketuban dapat menandakan dan memberi gambaran tentang perkembangan kesehatan ibu disaat hamil," .

Cairan Ketuban dihasilkan oleh lapisan amnion, yang terdiri dari produksi urine bayi. Yang akan diserap kembali oleh janin melalui saluran pencernaan, sehingga sirkulasinya berjalan teratur. jumlah air ketuban yang terganggu mengindikasikan adanya gangguan pada sirkulasi tersebut. Apabila Cairan ini terlalu sedikit hal tersebut menandakan bahwa ibu hamil mengalami kondisi kesehatan tertentu, seperti gula darah atau diabetes dan juga naiknya tekanan tekanan darah. "Jika hal ini dialami pada masa awal kehamilan, dapat mempengaruhi perkembangan bayi dalam kandungan," ungkap Conry. Selain itu, kemungkinan lain juga dapat terjadi yakni cacat pada bayi saat dilahirkan.

Namun apabila volume cairan ketuban didalam kandungan terlalu berlimpah, dapat mengindikasikan bahwa ibu hamil memiliki masalah gula darah atau diabetes. Sementara resiko pada bayi adalah kemungkinan cacat saat lahir, terutama pada area gastrointestinal dan sistem syaraf. Cairan ketuban yang berlebihan juga memberikan pertanda bahwa bayi didalam kandungan mengalami infeksi atau denyut jantung yang tidak normal.

Kedua kondisi ini perlu amati dengan cermat oleh ahli dan beberapa tes akan perlu dilakukan untuk memastikan calon bayi Anda dalam kondisi yang sehat.